Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Takdir, Rezeki dan Harta Kekayaan.’ Category

223541_520692417953555_1181752472_n

Di dalam kitab Syamsul Ma’arif Al-Qubro ( Syeikh Ahmad Ibni Ali Al- Buuny) dan Kitab Abwabul Faroj (Asyeikh Al-‘Allamah As-Sayyid Muhammad Alwy Al-Maliki Al-Hasani)

Di jelaskan bahwa sesungguhnya Allah mewakilkan seorang Khodam pada Asma’ Allah AL-LATIFU yang bernama SAYYID BARZIILIN untuk membantu hajat2 nya orang yang bertawassul dengan Asma’ Allah AL-LATIFU, Khususiyyah Asma’ Al-latifu mempunyai 4 Kekhususan :

1. Jalburr Rizqi ( Menarik Rizqi )

2. Li Qodoil Hajat ( Untuk di laksanakan hajat2 )

3. Li Kholasil Masjun ( Membebaskan diri dari penjara)

4. Li Ikhfai an ainidz dzulmah ( Halimunan )

 

Tata Caranya Adalah:

1. Sholat Sunnat Hajat 2 Roka’at

2. Membaca Istigfar 70 x

3. Membaca Sholawat 70 x

4. Membaca Alam Nasyroh 70 x

5. Mengirim Hadiah Fatihah pada Khodamnya Sayyid Barzilin 51

( HADZA HADIYYATUN ILA HADROTI SAYYID BARZILIN SAYIU LILAHI LAHUL ALFATIHAH 1x

6. Membaca Asma’ Alloh Al-Latifu dengan memakai YA Nida ( YA LATIFU )

129 x 129 = 16641 x, Tiap-tiap mendapat 129 x , Membaca Ayat Latif nya 3x

Inilah Ayat Latif Yg di maksud :

  1. Ayat Jalbur Rizqi

ALLOHU LATIFUN BI IBADIHI YARZUQU MAN YASA-U WAHUWAL QOWIYYUL ‘AZIZ

( Surat ASY-SYURO ayat 19 )

  1. Ayat Liqodoil Hajat

ALA YA’LAMU MAN KHOLAQO WA HUWAL LATIFUL KHOBIRU

( Surat Al-Mulk ayat 14 )

  1. Ayat Lil IKholasil Masjun

INNA ROBBI LATIFUN LIMA YASA U INNAHU HUWAL LATIFUL KHOBIRU

( Surat Yusuf ayat 100 )

  1. Ayat Lil Ikhfa’ an ainid dzulmah

LA TUDRIKUHUL ABSORU WA HUWA YUDRIKUL ABSORO WA HUWAL LATIFUL KHOBIRU

( Surat Al- An’am Ayat 103 ).

Read Full Post »

Image

Menurut keterangan dari kitab”Asraarul Mufidah” barangsiapa mengamalkan membaca Ayat Al-Kursi setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah.

Rasullullah s.a.w. bersabda bermaksud: “Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah hilangkan segala kefakiran di depan matanya.

Read Full Post »

Rasulullah S.A.W bersabda: Siapa yang membaca tiap-tiap hari 100 kali (seratus kali)

LMH

Laa Ilaaha Illallaah Al Malikul Haqqul Mu Biinu Muhammadur Rasulullaahi shaa Diqul Wa’dil Amiini.

 

Ertinya:

“Tiada Tuhan selain Allah Tuhan yang Haq serta Nyata Muhammad adalah Utusan Allah yang menjadi janji serta dapat di percaya”

Maka Allah mempermudahkan Rizqinya serta menghilangkan susahnya, kepahitannya dan kemiskinannya.

Demikian juga akan di bukakan oleh Allah semua pintu Surga, diselamatkan dari Fitnah Qubur, dilunakkan hatinya, sehingga memiliki watak yang sopan santun. Dan Allah menjadikan tiap-tiap satu kalimat, malaikat yang membaca tasbih serta memintakan ampunan bagi orang yang membacanya. Demikianlah keterangan yang terdapat di dalam Kitab Syamsul MA’ARIF.

Read Full Post »

tumblr_m1f387pmkg1qdxa23o1_500

Nabi Musa a.s. memiliki ummat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka panjang-panjang. Mereka ada yang kaya dan juga ada yang miskin. Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa a.s.. Ia begitu miskinnya pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh berdebu.
Si miskin itu kemudian berkata kepada Baginda Musa a.s., “Ya Nabiullah, Kalamullah, tolong sampaikan kepada Allah s.w.t. permohonanku ini agar Allah s.w.t. menjadikan aku orang yang kaya.” Nabi Musa a.s. tersenyum dan berkata kepada orang itu, “Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah s.w.t.”. Si miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata, “Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja”!. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Beberapa waktu kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa a.s.. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa a.s., “Wahai Nabiullah, tolong sampaikan kepada Allah s.w.t. permohonanku ini agar dijadikannya aku ini seorang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu.” Nabi Musa a.s.pun tersenyum, lalu ia berkata, “Wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah s.w.t.”. “Ya Nabiullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Allah s.w.t.?. Allah s.w.t. telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah s.w.t. telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya”, jawab si kaya itu. Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya.
Kemudian terjadi adalah si kaya itu semakin Allah s.w.t. tambah kekayaannya kerana ia selalu bersyukur. Dan si miskin menjadi bertambah miskin. Allah s.w.t. mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaianpun yang melekat di tubuhnya. Ini semua kerana ia tidak mau bersyukur kepada Allah s.w.t.

Wallahualam.

 

Read Full Post »

landslide-dec6lead

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebahagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong selain Allah.

(QS. 42. Asy Syuura : 30-31)

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap  apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadapa apa yang di berikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.

(QS. 57. Al Hadiid : 22-23)

Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak di panjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.

“Apakah manusia itu menduga bahawa mereka di biarkan saja mengatakan : “Kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”

(QS.29. Al Ankabuut : 2 -3)

“Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi itu lagi besertanya, nescaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu di sediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahannam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

(QS. 13. Ar-Ra’ad: 18)

Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik dilangit mahupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahsiakan dan apa yang kamu lahirkan serta mengetahui apa yang kamu usahakan.”

(QS. 6. Al An’aam)

Read Full Post »

Abu Warrad dari Muhammad bin Muslim berkata : Seorang datang kepada Nabi s.a.w. dan berkata: Ya Rasulullah habis hartaku dan sakit badanku. Maka dijawap oleh Nabi s.aw.:

”Tidak baik seorang hamba yang tidak habis hartanya dan tidak sakit badannya, sesungguhnya Allah jika cinta kepada hamba maka diujinya dengan balak dan bila telah ditimpa balak maka Allah memberinya kesabaran.”

Abud-Dardaa’ r.a. berkata : Saya suka kepada kemiskinan kerana itu sebagai tawadhu’ merendah diri kepada Tuhanku, dan aku suka penyakit sebab itu sebagai penebus dosa, dan saya suka kepada mati, kerana rindu kepada Tuhanku.

Aisyah r.a. berkata Nabi s.a.w. bersabda:

Tiada menimpa kepada seorang mukmin suatu mushibah, dari duri atau yang lebih dari itu melainkan Allah menggugurkan dengan itu satu dosa.”

Rasulullah s.a.w. bersabda:

Tiada seorang muslim yang ditimpa mushibah, meskipun telah lama kejadiannya, lalu teringat dan membaharui ucapan: Inna lillahi wa inna ilaihi raji’uun, melainkan Allah akan memberi pahala baru seperti yang dahulu ia terima ketika mendapat mushibah itu.”

-Tanbihul Ghafilin-

(Peringatan bagi yang lupa)

Read Full Post »

Taqwa

Menurut erti harfiah, taqwa bererti: hati-hati, ingat, mengawasi diri, berwaspada. Kata taqwa tidak dapat di ertikan sama dengan ”takut”, kerana sifat takut itu lebih banyak bercampur dengan rasa berani. Padahal persoalan taqwa ialah segi hubungan manusia dengan Tuhannya, di mana tidak boleh terdapat dalam hubungan itu unsur benci walaupun sedikit.

Dalam pengertian umum, taqwa ialah sikap dan cara berfikir atau mentaliti orang-orang mukmin dan kepatuhannya dalam melaksanakan perintah-perintah Allah s.w.t. serta menjauhi larangan-laranganNya atas dasar kecintaan semata.

Kriteria Orang yang bertaqwa

Untuk memahami taqwa itu dengan sebaik-baiknya, sudah tentu Qur’an lah sebaik-baik rujukan dalam memberi penjelasan dan keterangan kepada kita. Menurut Al-Qur’an, kriteria orang yang bertaqwa adalah sepertimana berikut:

Ertinya :

”Alif, Laam, Miim. Kitab Al-Qur’an ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi pertunjuk bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa; Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan juga orang-orang yang beriman kepada Kitab ”Al-Qur’an” yang diturunkan kepadamu (wahai Muhammad), dan Kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadamu, serta mereka yaqin akan (adanya) hari akhirat (dengan sepenuhnya). Mereka itulah yang tetap mendapat pertunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang berjaya.”

( Surah Al-Baqarah (2) : 1 – 5 )

Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an di atas, dapat di fahami bahawa, taqwa itu terdapat pada:

1. Mereka yang beriman pada yang ghaib seperti adanya Allah s.w.t., malaikat- malaikat dan Hari akhirat.

2. Mereka yang melaksanakan pokok-pokok Ibadah ( terutamanya solat, zakat, dan mereka yang berinfaq, membelanjakan hartanya di jalan Allah ). Ini menjadi bukti adanya iman bagi seseorang kepada yang ghaib.

3. Mereka beriman kepada yang ghaib dan melaksanakan pokok-pokok ibadah adalah orang yang beruntung hidupnya atau berjaya. Berjaya adalah cita-cita dan tujuan akhir dari segala kerja-kerja manusia di dunia ini. Sebab itu bila seseorang itu bertaqwa, maka dia di katakan telah sampai pada satu darjat yang tinggi.

Kitab Al-Qur’an selanjutnya menerangkan lagi berkenaan taqwa, sepertimana yang berikut:

”Dan segeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat) keampunan dari Tuhan kamu, dan (mendapat) Syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa; Iaitu orang-orang yang mendermakan hartanya pada masa senang dan susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya, dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang. Dan (ingatlah), Allah mengasihi orang-orang yang berbuat perkara-perkara yang baik; Dan juga orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji, atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat kepada Allah lalu memohon ampun akan dosa mereka – dan sememangnya tidak ada yang mengampunkan dosa-dosa melainkan Allah -, dan mereka juga tidak meneruskan perbuatan keji yang mereka telah lakukan itu, sedang mereka mengetahui (akan salahnya dan akibatnya). Orang-orang yang demikian sifatnya, balasannya ialah keampunan dari Tuhan mereka, dan Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya; dan yang demikian itulah sebaik-baik balasan (bagi) orang-orang yang beramal.”

(Surah Ali Imran (3) : 133 – 136)

Menurut ayat-ayat di atas, kriteria muttaqin (orang-orang taqwa) ialah mereka yang :

1. Selalu menuju kepada ampunan (maghfirah) Tuhan. Ertinya sentiasa bekerja sesuai dengan redha Tuhan, bukan yang di larang dan yang di murkaiNya. Dan bila tersalah atau terlupa, cepat beristighfar (mohon ampun) pada Tuhan.

2. Suka menafkahkan (infaq) sebahagian harta bendanya, baik di waktu lapang mahupun di waktu sempit. Membayar zakat, memberi makanan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim, memberi sumbangan atau derma kepada kegiatan dakwah Islam dan sebagainya, semuanya termasuk di dalam kategori menafkahkan sebahagian harta benda.

3. Sanggup menahan amarahnya. Ertinya orang yang dapat mengendalikan emosi dan nafsunya. Kemampuan seseorang mengendalikan emosi dan nafsunya membuat dia menjadi manusia besar, bukan besar fizikal tetapi besar jiwanya.

4. Memaafkan kesalahan orang lain. Tidak menaruh dendam terhadap seseorang kerana sesuatu kesalahan, baik sengaja mahupun tidak. Kerana dendam itu dapat membawa bencana terhadap diri sendiri, orang lain dan kepada masyarakat.

5. Berbuat baik, pemaaf dan jujur. Semua menjadi tanda takwa kepada Allah.

6. Apabila berbuat keji (faahisyah) dan menganiaya diri sendiri, segera mengingati Allah lalu memohon ampun. Perbuatan faashiyah ialah dosa besar yang mana bahayanya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti: membunuh, zina dan riba. Sedang menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang bahayanya terhadap diri sendiri sahaja.

7. Tidak lagi meneruskan perbuatan dosanya ketika dia mengetahui bahawa perbuatan itu mengandungi dosa. Atau tidak mengulangi kembali dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya secara sedar.

Keterangan ini menegaskan bahawa taqwa itu adalah sikap hidup dan akhlak seorang muslim, yang merupakan buah dan hasil didikan ibadah-ibadah pokok. Sedang ibadah-badah itu sendiri adalah pancaran keluar daripada iman. Tepat sepertimana firman Allah s.w.t. di dalam surah Al-Baqarah, ayat 21:

Ertinya :

Wahai sekalian manusia! Beribadatlah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang terdahulu daripada kamu, supaya kamu (menjadi orang-orang) bertaqwa.”

Berikut ini ada lagi beberapa kriteria orang-orang yang taqwa sepertimana di jelaskan di dalam Al-Qur’an, iaitu mereka yang :

1. Menepati Janji.

Bahkan (mereka berdosa memakan hak orang, kerana), sesiapa yang menyempurnakan janjinya (mengenai hak orang lain) dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertaqwa.”

(Surah Ali Imran (3) : 76)

2. Menegakkan Keadilan.

Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu semua sentiasa menjadi orang-orang yang menegakkan keadilan kerana Allah, lagi menerangkan kebenaran; dan jangan sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum itu mendorong kamu kepada tidak melakukan keadilan. Hendaklah kamu berlaku adil (kepada sesiapa jua) kerana sikap adil itu lebih hampir kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan.”

(Surah Al-Maidah (5) : 8)

3. Bersifat Pemaaf.

Dan jika kamu ceraikan mereka sebelum kamu sentuh (bercampur) dengan mereka, padahal kamu sudah menetapkan kadar maskahwin untuk mereka, maka mereka berhak mendapat separuh daripada maskahwin yang telah kamu tetapkan itu, kecuali jika mereka mema’afkannya (tidak menuntutnya); atau (pihak) yang memegang ikatan nikah itu mema’afkannya (memberikan maskawin itu dengan sepenuhnya). Dan perbuatan kamu berma’af-ma’afan (halal menghalalkan) itu lebih hampir kepada taqwa. Dan janganlah pula kamu lupa berbuat baik dan berbudi sesama sendiri. Sesungguhnya Allah sentiasa melihat akan apa jua yang kamu kerjakan.”

(Surah Al-Baqarah (2) : 237)

4. Bersifat Istiqamah, iaitu berkeperibadian kuat dan teguh.

Bagaimanakah dapat diakui adanya perjanjian (keamanan) disisi Allah dan RasulNya bagi orang-orang musyrik (sedang mereka mencabulinya)? Kecuali orang-orang (musyrik) yang kamu telah mengikat perjanjian setia dengan mereka dekat masjid Al-Haraam. Maka selagi mereka berlaku lurus terhadap kamu, hendaklah kamu berlaku lurus (istiqamah) pula terhadap mereka; sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertaqwa.”

(Surah At-Taubah (9) : 7)

5. Tidak mempunyai rasa takut dan duka cita dalam hidup yang mencabar, seperti sifatnya wali-wali Allah.

Ketahuilah! Sesungguhnya wali-wali Allah, tidak ada kebimbangan (dari sesuatu yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita. (Wali- wali Allah itu ialah) orang-orang yang beriman serta mereka pula sentiasa bertaqwa.

(Surah Yunus (10) : 62-63)

6. Sabar, iaitu orang yang tabah, tahan uji, pantang menyerah dan berputus asa. Sabar dalam beribadah, sabar dalam berjihad, sabar menghadapi musibah, sabar dari perbuatan maksiat dan sabar dari godaan duniawi.

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu (lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).”

(Surah A-li’Imran (3) : 200)

Manusia yang berjaya mencapai darjat takwa kemudian berusaha mempertahankannya, di anggap sebagai manusia yang berjaya ibadahnya. Allah s.w.t. meletakkan manusia takwa sebagai manusia yang paling mulia disisi dan dalam pandanganNya, seperti firmanNya di dalam Surah Al-Hujarat (49) : Ayat 13, maksudnya:

Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih takwanya diantara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu).

Read Full Post »

Di hikayatkan bahawa ada seorang ulama’ yang telah menghafal empat ribu hadis Nabi s.a.w. kemudian beliau menjumpai sebuah hadis yang mempunyai empat kalimah ini, lalu ditinggalkan empat ribu hadis tersebut dan beliau mengamalkan hadis yang satu ini:

 

Sabda Rasulullah s.a.w.:

 

”Bekerjalah untuk dunia sekadar mana engkau tinggal di dalamnya, bekerjalah untuk akhirat sekadar mana engkau kekal padanya, bekerjalah untuk neraka sekadar mana kesabaran terhadapnya, dan beramallah untuk Allah sekadar mana engkau berhajat kepadaNya.”

 

Di ceritakan bahawa sesetengah raja zaman dahulu kala menyuruh khadamnya menulis hadis ini dengan menggunakan dakwat air emas dan beliau menilik padanya dengan mengambil iktibar, pada setiap hari…

 

 

Read Full Post »

Daripada Anas bin Malik r.a. daripada Nabi s.a.w. sabdanya:

”Tuntutlah oleh kamu satu waktu yang diharapkan pada hari Juma’at kemudian daripada Asar sampai lenyap matahari.”

1. Hari Juma’at adalah hari yang dimustajabkan doa’, seperti hadith riwayat Termizi.

2. Do’a mustajab ialah kemudian daripada Asar hingga lenyap matahari.

3. Kata Ahmad, kebanyakan hadith yang menyebutkan saat yang di harapkan padanya mustajab doa’ ialah kemudian daripada Asar, dan diharapkan kemudian daripada gelincir matahari.

4. Ada yang mengatakan waktu mustajab itu ialah pada waktu keluar imam sampai selesai sembahyang.

5. Kata setengahnya, ialah ketika berdiri sembahyang hingga sampai selesai sembahyang.

6. Kata setengahnya, ialah ketika waktu duduk imam atas mimbar hingga selesai sembahyang.

7. Kata setengahnya, ialah satu lahzah daripada hari Jumaat itu.

8. Kata setengahnya, daripada tergelincir matahari sampai jadi bayang-bayang itu sehasta.

9. Kata setengahnya, ia tersembunyi di dalam sehari itu sekaliannya seperti malam lailatul Qadar.

10. Kata setengahnya, daripada terbit fajar sampai terbit matahari.

11. Kata Imam Nawawi, hadith yang diriwayatkan oleh Muslim daripada Abi Musa daripada Nabi Muhammad s.a.w. bahawa waktu mustajab itu ialah di antara duduk imam sampai selesai sembahyang.

Read Full Post »

Artikel kontroversi: Syubhat doa Nurun Nubuwwah :

Syubhat Doa Nurun Nubuwwah

http://al-ahkam.net/home/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=22239

Doa Nurun Nubuwwah di katakan memiliki khasiat yang banyak sekali dan sangat menakjubkan terhadap siapa yang suka membaca dan mengamalkannya dengan ikhlas hati benar-benar kerana Allah.

Dan di antara khasiat –khasiatnya adalah seperti berikut;

(1) Pelindung dari Sihir.

Di riwayatkan , bahawa Rasulullah SAW bersabda setelah solat Subuh ketika duduk-duduk bersama para sahabat di Masjidil Haram, tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril a.s. membawa doa Nurun Nubuwwah, seraya berkata : ”Wahai Rasulullah, aku telah di utus oleh Allah Subhanahu Wa Taala untuk menyampaikan doa ini kepadamu / Rasulullah”. Selanjutnya beliau bersabda :”Doa Nurun Nubuwwah ini banyak sekali faedahnya bila di baca dan diamalkan. Dan apabila tidak dapat membaca atau tidak hafal, maka cukuplah ditulis, kemudian tulisan tersebut disimpan dalam rumah, maka Allah akan senantiasa memberikan perlindungan kepada penghuni rumah itu dari sihir / tenung atau penyakit.

(2) Hajat Tercapai.

Barangsiapa yang membaca dan mengamalkan doa ini secara istiqamah pada setiap selesai solat sekurang-kurangnya sekali, maka Insya Allah apa pun hajatnya akan segera terlaksana.

(3) Penyelamat dari gangguan makhluk halus.

Bilamana doa Nurun Nubuwwah ini ditulis pada kertas lalu tulisan tersebut di letakkan pada tanaman, Insya Allah tanaman tersebut akan selamat dari hama, apabila di letakkan pada tempat-tempat yang menakutkan atau pada tempat-tempat yang ditempati syaitan atau iblis, jin atau hantu dan segala macam jenis makhluk halus, maka dalam waktu singkat mereka akan bubar dan minggat tanpa kembali lagi.

(4) Dimuliakan orang

Rasulullah SAW bersabda , ”Jika kamu ingin dimuliakan oleh orang lain, maka bacalah Doa Nurun Nubuwwah.”

(5) Pengasih

Bilamana anda ingin mendekati raja / menteri atau orang yang berpangkat atau berkumpul dengan orang banyak maka bacalah doa ini pada tiap hari sekurang-kurangnya sekali, Insya’Allah semua orang yang anda dekati itu akan menaruh kasih sayang.

(6) Air masin menjadi tawar

Bilamana anda pergi belayar naik perahu, kemudian disitu anda kehabisan air minum, maka bacalah doa ini pada air laut, Insya’Allah air laut yang semulajadi masin itu berubah menjadi tawar dan boleh anda minum.

(7) Bertemu para nabi.

Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang ingin bertemu dengan para Nabi, maka bacalah doa Nurun Nubuwwah sebanyak seratus kali, kemudian tidur, Insya’Allah akan mimpi bertemu dengan para Nabi, di samping itu siapa pun pun yang melihatnya akan menaruh kasih sayang, dan hendaknya tidak terhenti dalam mewiridkan doa Nurun Nubuwwah ini hingga sampai anak cucu.

(8) Penyembuh Kesakitan.

Bilamana ada orang sakit, maka bacalah doa ini pada minyak (minyak kelapa / sawit wijen), kemudian sapukan pada tempat yang sakit, Insya’ Allah akan lekas sembuh.

(9) Mengubat dari kerasukan.

Bilamana ada orang di rasuk hantu, syaitan dan jin, atau gila, maka cara mengubatinya adalah sebagaimana di atas.

(10) Kuat berjalan

Bilamana anda ingin kuat berjalan, bacalah doa tersebut pada daun sirih yang bertemu ruasnya, kemudian sapukanlah mulai dari kepala hingga kaki, Insya’Allah anda akan kuat berjalan walau sejauh perjalanan yang anda tempuh itu.

(11) Turun hujan.

Bilamana akan turun hujan dalam suatu perjalanan, agar anda tidak kehujanan, maka bacalah doa tersebut, Insya’Allah tidak jadi turun hujan.

(12) Pengaman bagi orang bertengkar

Bilamana ada orang yang bertengkar, sedang anda ingin melerainya maka bacalah doa ini, Insya’Allah orang yang bertengkar itu akan berhenti dan akhirnya saling memaafkan.

(13) Musuh menjadi takut

Bilamana anda pergi berperang (fisabilillah), bacalah doa ini, Insya’ allah tidak di kejar musuh, bahkan musuh akan lari tunggang langgang ketika bertemu dengan anda.

(14) Sulit bersalin.

Bilamana ada wanita bersalin yang sulit, maka bacalah doa ini pada pinggang atau mangkuk putih yang berisi air, kemudian airnya diminumkan, Insya’ Allah bayinya akan segera keluar tanpa kesulitan yang di derita oleh sang ibu.

(15) Sakit mata

Bilamana ada orang sakit mata, maka bacalah doa ini lalu tiupkan pada mata yang sakit itu. Insya’allah akan lekas sembuh.

(16) Penawar gigitan ular

Bilamana ada orang digigit ular, atau kena sengatan binatang berbisa, atau kena racun dan penyakit lain, maka bacakanlah doa tersebut pada tempat yang terkena gigitan atau sengatan itu, Insya’ Allah akan lekas sembuh.

(17) Raja Jin.

Bilamana anda ingin mendatangkan raja jin, maka bacalah doa ini sebanyak seratus kali dalam keadaan tidak berhadas (suci), baik suci badan dan tempat, kemudian masuk ditempat yang sepi pada malam Jumaat. Insya’ Allah anda akan dijumpai oleh si raja jin itu.

(18) Terhindar dari Kekufuran.

Bilamana anda membaca doa ini pada malam Jumaat sebanyak lima puluh kali, Insya’Allah akan terhindar dari kekufuran, bid’ah dan dijauhkan dari perbuatan buruk.

(19) Menjumpai Jin.

Suatu keajaiban yang luar biasa bilamana ada jin yang ingin menyerupai manusia, maka jadi lah ia manusia lantaran berkah-Nya doa Nurun Nubuwwah ini, begitupun manusia jika ingin menjumpai jin, maka ia mengamalkan doa tersebut.

(20) Penyelamat siksa neraka.

Bilamana doa ini di baca setiap hari, maka akan selamat dari siksa neraka, selamat dunia akhirat dan terhindar dari godaan syaitan.

(21) Ingin mimpi yang indah.

Bilamana anda ingin mimpi yang indah, maka bacalah doa ini pada malam Sabtu, sebanyak seratus kali, Insya Allah akan tercapai.

(22) Awet Muda

Bilamana anda baca pada malam Minggu, maka anda boleh awet muda walau usia sudah lanjut.

(23) Memberi keselamatan.

Bilamana anda baca pada malam Isnin, maka Allah akan memberikan keselamatan kepada anda, dijauhkan dari malapetaka.

(24) Menjadi kuat

Bilamana anda baca pada malam Selasa, maka anda akan menjadi kuat, serta terjauh dari penyakit.

(25) Gigitan yang kuat

Bilamana anda baca pada malam Rabu, maka gigi anda akan menjadi kuat, serta terjauh dari penyakit.

(26) Penyeri wajah.

Bilamana anda baca pada malam Khamis, maka wajah anda bertambah elok sehingga banyak wanita yang terpikat.

(27) Binatang menjadi patuh.

Bilamana anda baca pada malam Jumaat, maka semua binatang yang buas akan menjadi patuh terhadap anda.

(28) Melamar wanita.

Bilamana anda ingin melamar seorang wanita, maka berpuasalah sehari dan malamnya jangan tidur, kemudian bacalah doa ini terus menerus di tempat yang sunyi, Insya’Allah lamaran anda di terima.

(29) Harta dunia.

Bilamana anda ingin harta dunia, maka bacalah doa ini pada kunir (kunyit putih / temu) kemudian tanamlah di tanah, Insya’Allah akan jadi emas, tapi jangan berbicara atau beritahu orang lain.

Inilah doanya :

ea1e93be.jpg

Ertinya:

“Ya Allah, Zat Yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin. Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. Dan yang mengijabahi Luqmanul Hakim, dan Sulaiman telah mewarisi Daud a.s. Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sihatlah jasad tubuhku , kabulkan hajatku, perbanyakkanlah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam a.s., orang-orang yang masih hidup dan semoga tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir. Dan katakanlah : “Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah, sesungguhnya perkara yang batil itu pasti musnah”. Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan bagi para Rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”

Read Full Post »

Older Posts »