Hidup manusia seperti sebuah misteri. Disaat seseorang sedang bekerja keras untuk mencapai cita-cita hidupnya, meraih mimpi indah dan taksub dengan menyusun berbagai rancangan dan langkah-langkah strategik untuk mewujudkan visi terbesar dalam hidupnya, tiba-tiba langkahnya terhambat…….atau terhenti. Ia sama sekali tidak dapat meraih mimpinya. Padahal ia telah melakukan segalanya. Berusaha dan berdoa. Sementara itu……Disaat yang sama ada orang lain yang dengan mudah mewujudkan semua keinginannya dengan begitu mudah.
Di tempat lain di dunia ini ada sebahagian manusia yang berhasil meniti tangga kehidupannya, menduduki kerusi-kerusi terhormat, dan…….tempat mulia ini bertahan hingga akhir hayatnya. Sebahagian orang-orang lainnya……, hanya dapat menikmati kedudukan mulianya sementara dan berakhir jatuh dalam lumpur kehinaan.
Di sisi-sisi lain di dunia ini ada sebahagian manusia yang hidupnya terhimpit kemiskinan, seolah-olah sudah menjadi garis nasib mereka hidup miskin menderita, serba kekurangan. Apapun yang mereka lakukan tidak dapat mengeluarkan mereka dari lubang kemiskinan. Semua pintu seolah-olah tertutup untuk mereka dan tidak ada jalan keluar. Dan…..ketika jurang perbezaan nasib semakin lebar, seorang manusia akan mulai membandingkan nasibnya dengan nasib manusia lainnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang berputar di dalam benaknya, kenapa orang lain boleh begitu mudah meraih kejayaan? Kenapa orang lain hidup makmur…? kenapa mereka begitu bahagia…? sedangkan ia tidak…..? Kenapa bencana menghampiri hidupnya…? Apakah semua ini sudah menjadi takdir Yang Maha Kuasa….? Sedemikian mutlakkah takdir-Nya sehingga tidak ada satu orang manusiapun yang mampu merubahnya…? Ataukah ia masih punyai pilihan-pilihan lain…….hanya saja………., jalan-jalan pilihan itu belum ia lihat………?
(bersambung pada bahagian kedua: Pada Suatu Masa)
Leave a Reply